KLATEN- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengenakan baju adat dari pulau Hai Rawu, suku Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam Sidang Tahunan MPR yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8). Baju adat yang dikenakan Presiden itu nampak megah dengan warna hitam yang dikombinasikan dengan corak emas khas suku Sabu NTT.
Pantauan Tim Diskominfo Klaten melalui siaran langsung TV Parlemen, meskipun lengkap dengan pakaian adat yang dikenakan, Jokowi saat menghadiri Sidang Tahunan tetap menggunakan masker kain hitam, sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Tepuk tangan semua hadirin yang hadir, mengiringi langkah Jokowi saat akan memberikan Pidato Kemerdekaan.
“Semestinya seluruh kursi diruangan ini terisi penuh, tanpa ada satu kursi yang kosong. Semestinya sudah ada perayaan yang menyelimuti kegembiraan menyambut Kemerdekaan RI sejak dua minggu lalu, tetapi rencana harus dirubah total mengingat masih pandemi Covid-19” Jelas Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan. Jokowi juga mengajak agar Covid-19 tidak mengurangi rasa syukur kita, atas 75 tahun Indonesia merdeka.
Usai Presiden menyampaikan Pidato Kemerdekaan, Puan Maharani Ketua DPR RI mengucapkan terimakasih kepada Presiden, yang telah menyampaikan pidato kemerdekaan dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke- 75 Kemerdekaan Indonesia.
Puan Maharani pun memberikan apresiasi kepada Presiden “Alhamdulillah hari ini Bapak Presiden memakai baju adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur. Terimakasih kepada bapak Presiden yang selalu mempergunakan dan memperkenalkan baju adat disetiap acara-acara kenegaraan” Ucapnya.
Selepas Presiden meninggalkan ruangan sidang, pada laman instagram Presiden Joko Widodo dengan akun @jokowi, membagikan photo Presiden mengenakan baju adat NTT tersebut. Menariknya tak hanya sekedar caption biasa, Orang nomor satu di Indonesia tersebut melontarkan pertanyaan kepada khalayak “ Tahukah Anda, dari pulau mana gerangan busana yang saya kenakan ini?”. Respon masyarakat pun sangat luar biasa, turut membalas di kolom komentar akun Jokowi tersebut.
Penulis Diskominfo Klaten