News Details

LANTARAN TAK PAKAI MASKER, 19 PELAJAR TERJARING RAZIA

KLATEN- Sebanyak 19 orang yang masih berstatus pelajar terjaring razia lantaran tak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Razia yang digelar oleh tim gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Klaten tersebut sudah dilakukan tiga kali di sejumlah titik keramaian sepekan terakhir. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Rabiman menyebutkan bahwa sejumlah pelajar yang terjaring razia masker akan dilaporkan pada pihak sekolah.

“Untuk pelajar yang kedapatan tak memakai masker saat diluar rumah, datanya kami serahkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yang nanti akan diteruskan pada kepala sekolah yang bersangkutan agar dikenakan sanksi sesuai ketentuan” ujar Rabiman saat ditemui di Kompleks Pemkab Klaten, Senin pagi (6/7).

Ditambahkan Rabiman, bahwa razia masker tersebut sudah dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pada Rabu pagi, Rabu malam (1/7), dan Sabtu (4/7). Razia masker difokuskan pada sejumlah titik-titik keramaian di Kabupaten Klaten. Adapun diantaranya Simpang Bramen, Alun-Alun Klaten, Taman Gergunung, dan depan Kantor Pemda Klaten.

Dari tiga kali razia tersebut, jelasnya, didapati 145 pelanggar dengan rincian membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebanyak 107 orang, 19 orang pelajar, dan warga tanpa identitas 19 orang. Ketika ditanyai petugas, mayoritas pelanggar mengaku lupa mengenakan masker.

Rabiman menjelaskan bahwa sanksi yang diterapkan berupa pengamanan KTP, yang nantinya akan dikembalikan jika pelanggar telah menggunakan masker. Tak hanya itu, pelanggar turut diberi edukasi terkait pentingnya memakai masker untuk mencegah Covid-19. 

Upaya pendisiplinan masyarakat dalam memakai masker akan digiatkan dengan melibatkan unsur-unsur dari Gugus Tugas PP Covid-19 Klaten seperti dari pihak Satpol PP, TNI-POLRI, BPBD, PMI, DISHUB, Kesbangpol, dan Orari, Ubaloka. Selain itu, patroli dan pengawasan terkait protokol pencegahan Covid-19 bagi para pelaku usaha di Kabupaten Klaten juga gencar dilakukan.

“Beberapa tempat usaha yang kemarin saya patroli, seperti pasar modern, saya minta agar sarana-sarana disiapkan betul seperti penggunaan thermo gun, hingga fasilitas cuci tangan agar dicek kondisinya. Kemarin ada beberapa tempat yang kami peringatkan, salah satunya karena tempat cuci tangan tidak berfungsi dengan baik” ujarnya

Ir. H. Joko Widodo

Masyarakat disarankan untuk mengenakan masker kain yang dapat dicuci dan dikenakan berkali-kali. Untuk masker medis seperti masker bedah dan N-95 saat ini dipriotiraskan bagi dokter dan paramedis.

Konsultasikan jika mengalami gejala.

Bantu program ini dengan cara konsultasi apabila mengalami gejala, sayangilah keluarga dan saudara anda.