KLATEN – Pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Bagas Waras Klaten terus menunjukan kondisi yang stabil dan membaik. Upaya yang dilakukan pihak rumah sakit cukup unik. Agar tidak terus tertekan, kesepian, dan nyaman di masa isolasi, para pasien diajak rileks dengan mancing lele di belakang rumah sakit. Terapi ini ternyata sangat ampuh. Terbukti sebanyak 15 dari 19 pasien yang dirawat di RSD Bagas Waras Klaten dinyatakan telah sembuh.
Berdasarkan data yang diunggah melalui akun twitternya di alamat @rsudbagaswaras tercatat per Selasa (16/06/20) masih ada 4 pasien positif yang masih dirawat di rumah sakit milik Pemkab Klaten itu. Total pasien yang telah dirawat di RSD Bagas Waras Klaten sendiri ada 19 orang. Sedang 11 pasien lainnya pernah di rawat di RSUD Suradji Tirtonegoro dan Rumah Sakit Islam Klaten. Jumlah pasien positif di Kabupaten Klaten dari website resmi Pemkab Klaten di awasicorona.klatenkab.go.id terpantau 30 orang.
“Di belakang rumah sakit kebetulan ada kolam ikan. Untuk mengurangi beban pikiran pasien Covid-19, kolam itu ditabur ikan lele. Jadi para pasien merasa terhibur dengan mancing ikan lele di belakang rumah sakit sambil mengisi waktu luang. Tapi itu juga harus melalui protokol kesehatan yang ketat” jelas Direktur RSD Bagas Waras Klaten dr Limawan M. Kes saat wawancara via telepon (Selasa, 16/06/20).
Ditambah pria lulusan Fakultas Kedokteran UGM tahun 1991 itu bahwa jalinan komunikasi yang tulus antara tenaga medis dan pasien menjadi obat tersendiri. Jadi pasien tidak merasa kesepian biar pun dua minggu lebih harus terpisah dengan keluarga. Selain itu edukasi tetap dilakukan sehingga pasien percaya dengan tenaga medis ketika upaya medis untuk pengobatan itu dilakukan.
Bahkan komunikasi itu dilakukan lebih intensif salah satunya dengan aplikasi Whatsapp. Meskipun jauh, interaksi tidak dibatasi. Ia mengaku masih sering menerima pesan Whatsapp dari pasien Covid-19 yang sudah lama sembuh.
“Kami memiliki empat tenaga perawat dan dua dokter spesialis paru. Tenaga di RSD Bagas Waras sebetulnya terbatas dengan 14 fasilitas kamar isolasi. Tapi kami harus melayani dengan baik. Maka jaringan wifi sangat membantu para pasien untuk bisa berkomunikasi tidak saja dengan tenaga medis, tapi juga keluarga pasien. Kami ajak pasien juga untuk berjemur atau senam pagi dua kali dalam seminggu agar pasien tidak jenuh selama perawatan” terang ASN yang dipercaya menjadi direktur RSD Bagas Waras sejak berdiri 2014 itu.
Penulis Dinas Kominfo Klaten