KLATEN- Pada masa pandemi ini, Rumah Singgah yang digunakan untuk menampung pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) tetap memberikan pelayanan dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Rumah singgah yang terletak di Kecamatan Jogonalan tersebut dikelola oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DISSOSP3AKB) Klaten.
Adanya rumah singgah tersebut bertujuan agar penanganan PGOT lebih baik, khususnya untuk terlantar secara fisik maupun psikologisnya.
“Kita rumah singgah menjadi tempat untuk menampung sementara orang-orang terlantar, selama ada corona ini, pelayanan kita juga mengikuti protokol pencegahan penyebaran virus” terang pengawas Rumah Singgah Dinas Sosial Klaten, Wahyu Adinugroho saat ditemui Selasa siang (12/05/20)
Jumlah orang yang menempati rumah singgah setiap harinya bervariasi, hal tersebut turut tergantung dari ada tidaknya pihak yang menitipkan. Saat ini (per 12/05) ada dua orang terlantar yang tengah menempati rumah singgah sejak kemarin sore.
Disaat pandemi seperti ini, terang Wahyu, kami turut memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. Pihak yang bertugas di rumah singgah pun dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, dan bila dibutuhkan juga memiliki pakaian pelindung.
Lanjutnya, bagi orang yang hendak masuk ke lingkungan rumah singgah, pun diwajibkan memasuki bilik sterilisasi, mencuci tangan dengan sabun, lalu juga menggunakan masker. Selain itu, juga harus menerapkan phsyical distancing dan etika batuk-bersin.
Guna mendukung penerapan protokol pencegahan Covid-19 di rumah singgah, pada Selasa pagi (12/5) Bupati Klaten Sri Mulyani dan segenap jajaran Pemkab Klaten menyerahkan bantuan berupa masker, sabun untuk cuci tangan, dan hand sanitizer.
“Pak ini ada bantuan dari kami untuk Rumah Singgah, semoga bermanfaat nggih” pesan Bupati Klaten kepada pengawas rumah singgah.