KLATEN - Pelaksanaan Upara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Tingkat Kabupaten Klaten yang dilaksanakan Senin ( 17/08) bertempat di Halaman Setda Klaten berlangsung sederhana tapi sangat khikmat. Jika diamati dengan teliti, upacara yang dipimpin langsung Bupati Klaten Sri Mulyani sebagai Inspektur upacara yang didampingi Forkompinda lengkap dan pejabat setempat itu terdapat beberapa perbedaan mencolok yang bisa dilihat sekaligus membedakan dengan peringatan upacara Detik-Detik Proklamasi tahun-tahun silam.
1.Peserta upacara terbatasi.
Peserta hanya diikuti unsur TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan ASN di lingkungan Setda Klaten sebanyak kurang lebih 240 orang. Konfigurasi barisan lurus berbanjar dengan dua orang komandan regu.
2.Paskibraka hanya 3 orang.
Kesederhanaan lain yang mencolok adalah pasukan pengibar bendera yang dilakukan 3 petugas paskibarka. Umumnya upacara Detik-Detik Proklamasi meliputi pasukan 17, 8 dan 45 namun tahun ini hanya seorang pembawa bendera didampingi dua petugas pengibar bendera.
3.Lokasi upacara tidak di Alun-Alun Klaten.
Lumrahnya Detik-Detik Proklamasi dilaksanakan di Alun-Alun Klaten dengan mengerah 3 ribu sampai 4 ribu peserta. Numun mengingat peserta upacara terbatas, Detik-Detik Proklamasi dilakukan di Halaman Setda Klaten dengan sederhana.
4.Upacara dilaksanakan dua kali.
Kali ini upacara dilakukan sebanyak dua kali yakni upacara konvensional di luar ruang yakni di halaman Setda Klaten yang dimulai 07.30 Wib dan upacara secara virtual di dalam ruangan bertempat di Ruang B1 Setda Klaten antara Bupati Klaten Sri Mulyani didampingi Forkompinda dan pejabat dengan Presiden Joko Widodo dari Istana Negara.
5.Jaga jarak dan bermasker
Masa pandemi covid 19 ini memaksa pelaksanaaan Upacara Detik-Detik Proklamasi berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Baik peserta upacara maupun tamu undangan wajib mengenakan masker dan menjaga jarak untuk menghindari penularan covid 19.
6.Peserta upacara terdiri pejabat ASN Klaten.
Upacara Detik-Detik Proklamasi dengan jumlah 240 orang tidak melibatkan staf, melainkan hanya diikuti pejabat eselon III dan IV. Tidak ada unsul pelajar, mahasiswa maupun ormas.
7.Sambutan Gubernur mengangkat tema Girpasang
Pesan sambutan Gubernur Jawa Tengah yang dibacakan Bupati Klaten Sri Mulyani bermakna dalam bagi peserta upacara. Mengangkat pesan spiritual Mbah Padmo Darsono (70) warga Girpasang, Kemalang, Klaten meninggalkan kesan bagi Ganjar Pranowo yang beberapa waktu lalu berkunjung ke sana. Seperti sedang berguru Ganjar Pranowo mendapatkan ilmu Urip iku senajan abot tetep kudu dilakoni. Aja sambat aja ngeluh. Aja mandeg senajan sikil wis dhredheg.
Penulis Tim Pemberitaan Diskominfo Klaten